sztroy.info – Pemerintah Amerika Serikat memotong bantuan luar negeri secara signifikan. Pemotongan ini termasuk dana program penanggulangan malaria di berbagai negara berkembang. Keputusan ini langsung mendapat kritik dari banyak lembaga kesehatan global. Mereka menilai langkah ini dapat menghapus kemajuan yang telah dicapai selama puluhan tahun. Selama lebih dari dua dekade, AS menjadi donor utama untuk program seperti The Global Fund dan President’s Malaria Initiative (PMI). Kedua program ini berperan penting dalam menyelamatkan jutaan nyawa di Afrika dan Asia.
Bantuan Internasional Bawa Dampak Nyata
Program bantuan dari AS telah mendanai distribusi jutaan kelambu berinsektisida. Selain itu, program ini juga menyediakan obat antimalaria dan pelatihan tenaga medis lokal. Negara-negara seperti Rwanda, Tanzania, dan Ethiopia berhasil menurunkan angka infeksi secara signifikan. WHO mencatat bahwa antara tahun 2000 hingga 2020, angka kematian akibat malaria turun hampir 60 persen di Sub-Sahara Afrika. Keberhasilan ini muncul dari kerja sama erat antara negara donor dan pemerintah setempat.
Risiko Kenaikan Kasus Sangat Nyata
Pemotongan dana dapat memicu lonjakan kasus malaria dalam waktu dekat. Banyak negara penerima tidak punya dana cadangan untuk menutup kekurangan ini. Tanpa bantuan internasional, distribusi kelambu, penyemprotan insektisida, dan pengobatan akan terhambat. Akibatnya, masyarakat di daerah rawan kembali terpapar risiko tinggi. Anak-anak dan ibu hamil menjadi kelompok yang paling rentan terdampak.
Lembaga Dunia Minta AS Tinjau Ulang
WHO dan UNICEF meminta pemerintah AS untuk meninjau ulang kebijakan ini. Mereka menegaskan bahwa malaria adalah ancaman global yang tidak mengenal batas negara. Penanggulangannya memerlukan komitmen internasional yang berkelanjutan. Jika negara donor mundur, keberhasilan puluhan tahun bisa lenyap seketika. Inggris dan Jerman juga menyuarakan keprihatinan yang sama. Mereka bahkan mempertimbangkan untuk meningkatkan kontribusi.
Komitmen Global Menjadi Penentu Masa Depan
Dunia internasional kini menghadapi pilihan penting. Apakah akan terus bersatu melawan malaria, atau membiarkannya kembali memakan korban. Kerja sama global terbukti efektif dalam mengurangi penyakit ini. Karena itu, keputusan Amerika Serikat sangat krusial. Jika komunitas global gagal bertindak, jutaan nyawa bisa kembali terancam oleh penyakit yang sebenarnya bisa dicegah.